Serangan Pada Jaringan Wireless
Jaringan wireless sangatlah rentan terhadap serangan, hal ini dikarenakan
jaringan wireless tidak dapat dibatasi oleh sebuah gedung seperti yang
diterapkan pada jaringan berbasis kabel. Sinyal radio yang dipancarkan oleh
perangkat wireless dalam melakukan proses transmisi data didalam sebuah
jaringan dapat dengan mudah diterima / ditangkap oleh pengguna komputer lain
selain pengguna dalam satu jaringan hanya dengan menggunakan perangkat
yang kompatibel dengan jaringan wireless seperti kartu jaringan wireless. Hacker
biasanya mencari jaringan wireless LAN untuk menonaktifkan atau berusaha
untuk mendapatkan akses masuk ke jaringan wireless LAN melalui berbagai cara.
Beberapa jenis serangan yang sering dilakukan diantaranya sebagai berikut :
1. Jamming
Jenis serangan Jamming atau Denial of Service Attack (DOS Attack) ini mudah
untuk diterapkan ke dalam jaringan wireless. Penyerang akan membangkitkan
satu frekuensi yang sama dengan frekuensi pada wireless LAN dengan
menggunakan daya yang lebih besar daripada wireless LAN eksisting. Hal ini
mengakibatkan sistem pada wireless LAN seolah-olah mendapatkan noise yang
besar dari luar sehingga membuat komunikasi antara access point dan client
terputus.Selain itu, penyerang juga dapat memanfaatkan perangkat standar seperti
PDA/notebook yang dilengkapi dengan wireless card untuk mengacaukan trafik
WLAN dalam jangkauan tertentu.
2. Serangan Pasif (Passive Attack)
Serangan pasif merupakan jenis serangan yang tidak membahayakan terhadap
suatu sistem jaringan. Jenis serangan ini tidak akan menyebabkan hilangnya
sumber daya dalam jaringan maupun kerusakan terhadap sebuah sistem jaringan
yang di serang menggunakan serangan jenis ini. Yang dimaksud dengan sumber
daya dalam suatu sistem jaringan, diantaranya berupa data, printer, bandwidth
jaringan, serta memori dalam komputer dan lain sebagainya. Jenis serangan ini
hanya melakukan pengamatan terhadap sumber daya dalam suatu jaringan,
seperti memantau lalu lintas jaringan. Serangan jenis ini sangatlah sulit untuk di
deteksi oleh pengelola sebuah sistem jaringan computer. Komunikasi jaringan
wireless ini biasanya menggunakan frekuensi gelombang radio umum yang
dibebaskan, sehingga dapat di akses oleh siapapun dengan menggunakan
perangkat yang kompatibel.
Program seperti NetStumbler dapat digunakan untuk mendeteksi jaringan access
point yang terdapat dalam jangkauannya serta juga dapat digunakan untuk
menampilkan informasi yang terdapat pada Service Set Identifiers (SSID) dan
informasi perusahaan pembuat dari perangkat access point. Pengaturan SSID
yang menggunakan default yang diberikan perusahaan terhadap perangkat
access point sangat rentan terhadap masalah keamanan.
3. Active Attacks ( Serangan Aktif )
Jenis serangan active attacks lebih berbahaya dibanding dengan passive attacks.
Penyerang bertujuan untuk masuk ke jaringan WLAN, dan akan berusaha
mengambil data atau bahkan merusak jaringan. Penyerang akan berusaha
menembus sistem sampai ke level admin jaringan WLAN sehingga dapat
melakukan perubahan konfigurasi seperti seorang admin.Dampak dari serangan jenis ini tidak
sebatas pada jaringan wireless LAN saja, namun bisa melebar hingga ke seluruh jaringan.
4. Man in the middle Attacks
Man in the middle attacks di sini adalah seorang penyerang memotong jalur di
tengah antara access point dan client. Jenis serangan ini mirip dengan serangan
pada jaringan berbasis kabel. Dengan menggunakan sebuah program, penyerang
dapat memposisikan dirinya berada di antara lalu lintas komunikasi data dalam
jaringan nirkabel.
Komentar
Posting Komentar