PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI MEDIA DAKWAH Peluang dan tantangannya

A. Latar Belakang Masalah
Pada akhir-akhir ini, berbagai perkembangan yang terjadi memang cukup menakjubkan, khususnya dalam bidang teknologi terutama dalam hal informasi dan komunikasi. Teknologi informasi yang tadinya dikenal dengan teknologi komputer, beserta perangkat elektronika lainnya, menjelma menjadi satu dalam perpaduan kemampuan.
Semula dengan ditemukannya berbagai perangkat sederhana, mulai dari telepon, yang berbasis analog, maju dan berkembang terus hingga muncul berbagai perangkat elektronika lainnya. Hingga akhirnya teknologi ini terintegrasi satu dengan lainnya.

Di sisi lain, akibat perkembangan dari kemampuan teknologi, terjadi juga perubahan yang cukup dramatis di sisi perjalanan dan operasi bisnis, yang menghasilkan pelayanan-pelayanan baru, termasuk dalam hal pemanfaatan jaringan dunia tanpa batas.
Telepon, yang pada awal ditemukan pada tahun 1876, diniatkan sebagai media untuk mengirimkan suara, dan salah satu penerapan konsep analog, juga memberikan konstribusi yang tidak sedikit terhadap perkembangan teknologi. Sampai dengan sekitar tahun 1960-an, penerapan analog ini masih tetap bertahan, hingga setelah itu, mulai mengarah kepada teknologi digital.
Kemudian, teknologi digital yang mulai merambah ke berbagai rancangan teknologi yang diterapkan dan digunakan oleh manusia. Facsimile, adalah salah satu batu loncatan dari pemanfaatan jaringan telekomunikasi, yang mampu memberikan konstribusi dan pemikiran, bahwa datapun mampu untuk dilewatkan melalui media telepon tersebut.
Begitu juga dengan perkembangan komputer. Komputer pertama yang diperkenalkan adalah ENIAC II, diinstalasi dan digunakan pada tahun 1946, setelah perang dunia kedua. Komputer ini merupakan sebuah rangkaian elektronika lampu tabung seberat 20 ton. Perkembangannya juga cukup menakjubkan, baik dalam ukuran dan kemampuan kerjanya.
Kini, ukuran komputerpun, hanya dalam ukuran segenggam tangan. Dengan ukuran sedemikian, berbagai proses mampu diolahnya, tidak hanya untuk melakukan proses yang berhubungan dengan pengolahan perhitungan dan database, tetapi juga mampu dalam hal berkomunikasi dengan pengguna lainnya yang menggunakan perangkat yang tadinya masih merupakan pemisahan dari segi fungsi.
Di sisi Teknologi informasi sangat efektif sebagai sarana dakwah menyikapi kehidupan di era informasi yang mendominasi dunia modern dalam beberapa dekade terakhir ini, telah membawa dampak global dalam berbagai sektor kehidupan manusia, baik itu dampak positif maupun dampak negatifnya, dapat dikatakan memiliki peluang sekaligus tantangan terhadap kehidupan beragama.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sesungguhnya peranan Teknologi informasi sebagai media dakwah?
2. Bagaimana penggunaan Teknologi informasi sebagai sarana dakwah?
3. Kendala apa saja yang dihadapi dalam memanfaatkan teknologi informasi sebagai sarana dakwah?


II PEMBAHASAN
A. Sejarah Teknologi Informasi
Dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan informasi. Secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan lebih cepat, lebih luas penyebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.
Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi, bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu hanya pada saat si pengirim menyampaikan informasi melalui ucapannya itu saja. Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas. Untuk jarak tertentu, meskipun masih terdengar, informasi yang disampaikan lewat bahasa suara akan terdegradasi bahkan hilang sama sekali.
Kecakapan Manusia berkomunikasi secara lisan menurut perkiraan sudah berlangsung sekitar 5 juta tahun. Kemudian memasuki generasi kedua dimana manusia mulai memiliki kecakapan berkomunikasi melalui tulisan. Bukti ini ditandai dengan ditemukannya tanah liat yang bertulis di Sumeria dan Mesopotamia sekitar 4000 tahun sebelum masehi. Kemudian berlanjut dengan ditemukannya berbagai tulisan di kulit binatang dan batu arca. Lalu secara berturut-turut dapat disebutkan pemakaian huruf kuno di Mesir 3000 tahun sebelum Masehi. Alfabet Phunesia (1800 th SM), huruf Yunani Kuno (1000 th SM), huruf Latin (600 th SM) Percetakan buku pertama di Cina (Th. 600 M), pemakaian tinta kertas di Persia (th. 676 M) dan di Eropa (1200 M) .
Dalam kurun waktu relative singkat, berbagai macam teknologi komunikasi berhasil ditemukan, secara berturut-turut dapat dicatat computer pertama ditemukan di Amerika Serikat tahun 1942, kemudian ffoto kopy Xerox oleh Charter Carson 1946, transistor oleh laboratorium elektronik Bell 1947, TV berwarna dalam tahun 1951. Enam tahun kemudian Rusia berhasil meluncurkan satelit Sputnik ke angkasa luar (1957) disusul Amerika Serikat dengan berhasil meluncurkan sateli telstar (1962), penemun Vidio recorder (1968), fiber optic signal (1975), TV komputer game (1976), facsimile dan cetak jarak jauh (1980), telekomprence, telepotho, video telephone, video magazine, computer modern (1985) dan terakhir telepon seluler serta jaringan internet (1990).
Begitu cepatnya kemajuan teknologi komunikasi berlangsung dari waktu ke waktu, telah memberi pengaruh terhadap cara-cara manusia berkomunikasi sehingga peristiwa yang terjadi dapat diketahui seketika itu juga, komunikasi telah memperpendek jarak, menghemat biaya, menembus ruang dan waktu, sudah tidak ada batas yang menghalangi, kapan dan dimana saja. Komunikasi berusaha menjembatani antara pikiran, perasaan dan keutuhan seseorang dengan dunia luarnya, komunikasi membangun kontak manusia dengan menunjukkan keberadaan dirinya dan berusaha memahami kehendak, sikap dan prilaku orang lain. Komunikasi membuat cakrawala seseorang menjadi semakin luas.
Dakwah secara etimologi berasal dari bahasa arab yaitu دعا – يدعو- دعوة yang berarti panggilan, seruan, ajakan, undangan, permintaan dan doa. Pengertian dakwah secara terminology menurut Toha Yahya Umar bahwa dakwah adalah suatu ilmu pengetahuan yang berisi cara-cara dan tuntunan, bagaimana menarik perhatian manusia untuk menganut, menyetujui, melaksanakan suatu idiologi, pendapat, pekerjaan yang tertentu.
Endang S Anshari mendefinisikan dakwah adalah penyampaian Islam kepada manusia secara lisan, tulisan, atau lukisan sebagai penjabaran, penerjemahan dan pelaksanaan dalam prikehidupan dan penghidupan manusia, ermasuk politik, social, pendidikan, ilmu pengetahuan, kesenian, kekeluargaan dan sebagainya.
Arti dakwah dalam arti luas adalah penjabaran, penterjemahan dan pelaksanaan Islam dalam prikehidupan dan penghidupan manusia termasuk di dalamnya politik, ekonomi, social, pendidikan, ilmu pengetahuan, kesenian dan kekeluargaan. Dakwah menurut Islam adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar yang sesuai dengan perintah Allah untuk kemaslahatan dan kebahagian mereka di dunia dan di akhirat.
Pada dasarnya dakwah adalah upaya sadar untuk mempengaruhi dan mengajak orang, baik individu maupun kelompok dengan berbagai macam cara, media dan sarana yang sah dan tepat agar menempuh jalan yang benar dalam menuju kesejahteraan hidup di dunia dan kebahagian di akhirat.
B. Peranan Teknologi Informasi.
1. Sebagai media Pembelajaran.
Saat ini komputer bukan lagi merupakan barang mewah, alat ini sudah digunakan di berbagai bidang pekerjaan seperti halnya pada bidang pendidikan. Pada awalnya komputer dimanfaatkan di sekolah sebagai penunjang kelancaran pekerjaan bidang administrasi dengan memanfaatkan software Microsoft word, excel dan access.
Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kurikulum baru, maka peranan komputer sebagai salah satu komponen utama dalam TIK mempunyai posisi yang sangat penting sebagai salah satu media pembelajaran. Visi mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu agar siswa dapat dan terbiasa menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan optimal untuk mendapatkan dan memproses informasi dalam kegiatan belajar, bekerja, dan aktifitas lainnya sehingga siswa mampu berkreasi, mengembangkan sikap imaginatif, mengembangkan kemampuan eksplorasi mandiri, dan mudah beradaptasi dengan perkembangan baru di lingkungannya • Melalui mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi diharapkan siswa dapat terlibat pada perubahan pesat dalam kehidupan yang mengalami penambahan dan perubahan dalam penggunaan beragam produk teknologi informasi dan komunikasi.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
2. Sebagai media dakwah.
Setidaknya ada lima peran teknologi informasi sebagai media dakwah, baik di lingkungan kampus maupun non kampus atau keduanya:
1. Sebagai Pendidik (Muaddib), yaitu melaksanakan fungsi edukasi yang Islami. Ia harus lebih menguasai ajaran Islam ia mendidik umat Islam agar melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Ia memikul tugas mulia untuk mencegah umat Islam dari berperilaku yang menyimpang dari syariat Islam, juga melindungi umat dari pengaruh buruk media massa non-Islami yang anti-Islam.
2. Sebagai Pelurus Informasi (Musaddid). Setidaknya ada tiga hal yang harus diluruskan oleh para jurnalis. Pertama, informasi tentang ajaran dan umat Islam. Kedua, informasi tentang karya-karya atau prestasi umat Islam. Ketiga, lebih dari itu jurnalis Muslim dituntut mampu menggali –melakukan investigative reporting– tentang kondisi umat Islam di berbagai penjuru dunia. Peran Musaddid terasa relevansi dan urgensinya mengingat informasi tentang Islam dan umatnya yang datang dari pers Barat biasanya biased (menyimpang, berat sebelah) dan distorsif, manipulatif, alias penuh rekayasa untuk memojokkan Islam yang tidak disukainya. Di sini, jurnalis Muslim dituntut berusaha mengikis fobi Islam (Islamophobia) yang merupakan produk propaganda pers Barat yang anti-Islam.
3. Sebagai Pembaharu (Mujaddid), yakni penyebar paham pembaharuan akan pemahaman dan pengamalan ajaran Islam (reformisme Islam). Jurnalis Muslim hendaknya menjadi “jurubicara” para pembaharu, yang menyerukan umat Islam memegang teguh al-Quran dan as-Sunnah, memurnikan pemahaman tentang Islam dan pengamalannya (membersihkannya dari bid’ah, khurafat, tahayul, dan isme-isme asing non-Islami), dan menerapkannya dalam segala aspek kehidupan umat.
4. Sebagai Pemersatu (Muwahid), yaitu harus mampu menjadi jembatan yang mempersatukan umat Islam. Oleh karena itu, kode etik jurnalistik yang berupa impartiality (tidak memihak pada golongan tertentu dan menyajikan dua sisi dari setiap informasi [both side information] harus ditegakkan. Jurnalis Muslim harus membuang jauh-jauh sikap sektarian yang baik secara ideal maupun komersial tidaklah menguntungkan (Jalaluddin Rakhmat dalam Rusjdi Hamka & Rafiq, 1989).
5. Sebagai Pejuang (Mujahid), yaitu pejuang-pembela Islam. Melaui media massa, jurnalis Muslim berusaha keras membentuk pendapat umum yang mendorong penegakkan nilai-nilai Islam, menyemarakkan syiar Islam, mempromosikan citra Islam yang positif dan rahmatan lil’alamin.
C. Teknologi Informasi Sebagai Sarana Dakwah.
Fenomena dakwah digital memang berkembang seiring dengan berkembangnya teknologi informasi (TI) di dunia. Internet komersial baru masuk ke Indonesia pada tahun 1994, dengan dibukanya IndoNet di Jakarta, sebagai Internet Service Provider (ISP) pertama di Indonesia. Salah satu pelopor penggunaan Internet sebagai media dakwah adalah seperti yang dilakukan oleh kelompok Jaringan Informasi Islam (JII).
Kemudian pada sekitar tahun 1998-1999 mulai marak aneka mailing-list (milis) Indonesia bernuansa Islami semisal Isnet, Al Islam dan Padan Mbulan. Baru kemudian pada tahun 1999-2000 bermunculanlah situs-situs Islam di Indonesia, yang tidak sekedar situs-situs institusi Islam, tetapi berisi aneka informasi dan fasilitas yang memang dibutuhkan oleh umat Islam. Maka lengkaplah Internet menjadi salah satu media rujukan dan media dakwah Islam Indonesia.
Masuknya Internet dalam aspek kehidupan umat Islam mulai menggeser pemikiran-pemikiran lama. Menjadi santri kini tidak harus diidentikkan dengan sarung dan mengaji di langgar saja. Sekedar contoh, para santri Pesantren Darunnajah di Ulujami Jakarta Selatan ternyata telah akrab dengan e-mail karena di dalam pesantren tersebut ada sebuah warnet yang dipergunakan bergantian antara santri pria dan wanita. Ada pula pesantren Annida di Bekasi, yang memang telah benar-benar memberikan materi pendidikan e-mail dan Internet kepada para santri-santrinya.
Dengan semakin beragamnya aplikasi Internet sebagai media dakwah, kini ada sebutan santri virtual, yang dicetuskan oleh situs PesantrenVirtual.com. Para santri virtual tersebut dapat saling berdakwah menggunakan milis . Milis yang awal didirikan pada Agustus 1999 hanya beranggotakan 41 orang, kini telah mencapai lebih dari 2300 anggota. Kekuatan milis sebagai media dakwah memang bukan hal yang sepele. Jika kita mengetikkan keyword "Islam" di YahooGroups.com, maka akan didapat 2254 milis yang membahas soal Islam dari berbagai bahasa dan negara. Bahkan kini tafsir Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia versi Departemen Agama pun dapat disimak di milis tafsir yang didirikan pada Agustus 2000 dan telah memiliki anggota sebanyak 1144 orang.
Kebutuhan akan aktualisasi diri sebagai seorang muslim ternyata sama pentingnya dengan dakwah itu sendiri. Buktinya, pengguna webmail MyQuran.com tercatat lebih dari 40 ribu anggota. Sebagian dari para anggota tersebut juga aktif di forum diskusi online di situs tersebut. Situs MyQuran.com yang didirikan pada Juli 1999 merupakan situs portal informasi Islam. Jika merindu akan suara adzan dari Mekkah, maka MyQuran.com memiliki link yang dapat mengumandangkan adzan tersebut. Bahkan dapat juga diniikmati alunan pembacaan kitab suci Al-Qur'an lengkap 114 surah.
Di dalam hukum Islam masih ada yang memerlukan interpretasi dan pengkajian para ahli. Hal tersebut misalnya pada penentuan halal atau tidaknya produk atau pangan yang berada di pasaran. Dengan teknologi Internet, kini informasi kehalalan suatu produk atau pangan dapat ditanyakan langsung ke ahlinya melalui situs IndoHalal.com .
Dari beberapa contoh aplikasi Internet di atas, maka dapat ditarik satu pemahaman umum bahwa Internet memang merupakan media yang efektif bagi dakwah dan penyebaran informasi. Meskipun demikian Internet tidak akan bisa menggantian perang ulama, kiai dan ustadz.
MyQuran.com merupakan situs portal Islam yang memiliki banyak link dan sumber informasi tentang segala aspek kehidupan umat Islam. Situs tersebut dilengkapi pula dengan fasilitas pencarian ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadist. Informasi tentang kelima rukun Islam pun tersedia. Disediakan pula fasilitas forum diskusi online, chatroom dan webmail. Salah satu keunggulan MyQuran.com adalah terdapat link untuk mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an dan suara adzan versi Mekkah dan Madinnah.
Ukhuwah.or.id merupakan situs yang berangkat dari kebutuhan komunikasi internal mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer UI. Setelah mengalami serangkaian pengembangan dan pembenahan, baru pada Februari 2000 situs Ukhuwah.or.id dapat dinikmati oleh masyarakat umum. Di dalam situs tersebut terdapat serangkaian link berita-berita terkini, dan fasilitas download file MP3 Nasyid Islami. Ukhuwah.or.id merupakan situs yang menyajikan informasi-informasi Islam yang baik dikumpulkan dari berbagai sumber.
Situs MoslemWorld.co.id merupakan sebuah situs berita sebagaiamana layaknya sebuah media berita online. Berita-berita yang ditampilkan di halaman depan situs tersebut selalu diupdate secara berkala.
Didirikan pada Oktober 2000 oleh Ratiza Busiri bekerjasama dengan Dunia Muslim dari British Virgin Islands dan Safe-T-Net System Pte. Ltd dari Singapura. Beberapa kanal yang disediakan oleh situs tersebut antara lain informasi tentang komunitas, pendidikan, teknologi, bisnis dan berita internasional. Sedangkan topik-topik Islam yang disajikan adalah kajian Islam, tokoh Islam, peradaban, nuansa muslimah dan sejarah Islam. Untuk page views MoslemWorld.co.id pada bulan Agustus 2001 lebih dari 10 ribu pages perbulan. Saat ini MoslemWorld.co.id ditangani oleh tim multimedia yang terdiri dari creative writer, editor, web design dan web developer. Kompensasi yang diberikan kepada tim disesuaikan dengan standard profesional. Mengingat portal MoslemWorld.co.id di update setiap hari selama tiga kali yaitu pada jam 09.30, 11.30 dan 15.30, maka sistem kerjanya tak ubahnya dengan sistem kerja pada media massa lainnya. Direncanakan situs tersebut akan bekerja sama dengan berbagai pihak di negara lain seperti Brunei dan Malaysia untuk membuat portal yang sama sehingga nantinya MoslemWorld.co.id mengglobal dan menjadi portalnya umat Islam minimal di Asia Tenggara. Selain itu, kehadiran portal tersebut diharapkan dapat membantu Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam penyebaran informasi, regulasi, pendidikan dan dakwah.


D. Teknologi Informasi sebagai Media Dakwah dan Dampaknya dalam Masyarakat.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan bagi masyarakat baik dalam cara berfikir, sikap dan tingkah laku, satu sisi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun sisi lain kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah merusak meracuni mental dan spiritual utamanya generasi mudah dalam mengakses situs porno.
Kondisi seperti ini semakin terasa betapa pentingnya kegiatan dakwah dalam kehidupan manusia dengan memanfaatkan peluang dakwah dalam menyikapi kehidupan di era informasi akan melahirkan solusi yang terbaik dalam masyarakat sebagai berikut :
1. Peluang Dakwah
Dalam hidup di dunia ini, sepanjang sejarah peradaban manusia, selalu ditemukan empat kategori kesadaran mereka dalam menetapkan orientasi hidupnya.
Pertama, Orang yang seluruh perhatiannya didominasi oleh keinginan-keinginan dan usaha untuk mendapatkan kekayaan materi sebanyak-banyaknya, terpenuhinya segala kebutuhan materi menjadi tujuan hidupnya.
Kedua, orang yang terobsesi kesenangan dan menikmati duniawi, mengejar kepuasan sahwat semata-mata, terpenuhinya segala macam kesenangan dan kenikmatan adalah puncak idealnya.
Ketiga, orang yang kehilangan orientasi dan tujuan hidup, hidupnya dilalui tanpa tujuan apa-apa.
Keempat, orang yang menemukan makna, tujuan hidupnya yang luhur, status, profesi dan prestasi yang dimilikinya, tidak mengaburkan tujuan akhir hidupnya, yaitu keselamatan dan kebahagian ukhrawi.
Peluang dakwah dalam kehidupan di era informasi, ada tiga faktor strategis dalam kehidupan modern di Indonesia, yaitu :
Pada sektor keilmuan dan teknologi dengan berkembangnya semangat religiusitas (keislaman di kampus-kampus dan pusat-pusat kajian.
Pada sektor kekuasaan politik dan birokrasi dengan tumbuhnya semangat religiusitas dari pusat pemerintahan sampai ke desa-desa.
Pada sektor bisnis dan industri dengan mulai banyaknya keterlibatan tokoh-tokoh pelaku bisnis dan industrialisasi tingkat nasional dalam kegiatan dakwah dan pemberian fasilitas dakwah di pusat-pusat kegiatan kerja mereka.
Dakwah Islam yang mempunyai akses kuat dengan ketiga sektor strategis tersebut akan mempunyai peluang yang cukup besar dalam kehidupan masyarakat dewasa ini, dan tentunya strategis karena dakwah tidak hanya bertujuan semata-mata menanamkan doktrim dan nilai-nilai Islam, tetapi banyak mengaktualisasikan doktrim dan nilai-nilai keislaman tersebut ke dalam realias sosial, sehingga agama tidak hanya menjadi faktor normatif dalam realitas kehidupan, tetapi juga sebagai faktor lain yang relevan dan signifikan seperti faktor motivatif, fakor inovatif dan faktor integratif. Dengan demikian dakwah secara fungsional lebih berperan dalam proses tranformasi dan mempunyai pengaruh yang lebih efektif dalam dinamika kehidupan.
2. Tantangan Dakwah.
Pertama, tantangan sosio-ekonomi yang memberi isyarat bahwa penduduk dunia sekarang berjumlah kurang lebih 6 miliyar, dimana sekitar 30 % adalah muslim, sebahagian mereka berada di negara sedang berkembang atau dibelahan dunia bagian selatan.
Kedua, tantangan sain dan teknologi yang karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang, maka corak kehidupan akan terkurung dalam sistem kompleks dari business science technology, dengan tujuan menghasilkan produk lebih banyak dengan pekerja lebih sedikit. Sedangkan unsur emosional dan spiritual tidak diperhitungkan.
Ketiga, Tantangan etis relegius. Sebagai korban kehidupan dalam modernisasi materialis, maka konsekwensinya adalah terjadinya suatu pergeseran kemauan masyarakat dari kemauan alami (natural will) menjadi kemauan rasional (rasional will) Dalam proses perubahan ini, kehidupan emosional manusia mengalami erosi dan berlanjut pada pemiskinan spiritual.






III. KESIMPULAN / PENUTUP
Berdasarkan uraian pembahasan tersebut di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kehadiran Teknologi informasi berupa media televisi, media on line (internet) adalah sangat berpengaruh dalam rangka penyampaian pesan dakwah kepada masyarakat luas telah menguasai dan merubah pola kehidupan masyarakat, baik di desa lebih-lebih di kota dari satu sis dapat melancarkan kegiatan dakwah. Teknologi informasi membawa dampak global dalam berbagai sektor kehidupan manusia, hal ini dapat menjadi pelung sekaligus juga menjadi tantangan dakwah.
2. Teknologi Informasi dan Komunikasi peranannya sebagai media pembelajaran visi mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu agar siswa dapat dan terbiasa menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan optimal untuk mendapatkan dan memproses informasi dalam kegiatan belajar, bekerja, dan aktifitas lainnya sehingga siswa mampu berkreasi, mengembangkan sikap imaginatif, mengembangkan kemampuan eksplorasi mandiri, dan mudah beradaptasi dengan perkembangan baru di lingkungannya. Teknologi sebagai Media dakwah, haruslah memiliki peran sebagai pendidik (muaddid), sebagai Pelurus Informasi (Musaddid), Sebagai Pembaharu (Mujaddid), Sebagai Pemersatu (Muwahid).
3. Teknologi informasi sebagai sarana dakwah. Kemajuan teknologi informasi yang membuat dakwah semakin beragam sarana yang dapat dimanfaatkan. Media internet telah memudahkan orang untuk dapat informasi tentang Islam. Berbagai situs telah dikembangkan sebagai dakwah, Dari beberapa contoh aplikasi Internet, maka dapat ditarik satu pemahaman umum bahwa Internet memang merupakan media yang efektif bagi dakwah dan penyebaran informasi. Meskipun demikian Internet tidak akan bisa menggantian peran ulama, kiai dan ustadz.
4. Peluang dakwah dalam kehidupan di era informasi, ada tiga faktor strategis dalam kehidupan modern di Indonesia, yaitu :
Pada sektor keilmuan dan teknologi, sektor kekuasaan politik dan birokrasi dan sektor bisnis dan industri. Sedangkan tantangannya terletak pada sosio-ekonomi, sain dan teknologi dan Tantangan etis relegius.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian ADSL Spiliter dan Fungsi ADSL Spiliter

Modernisasi

Download Microsoft Office 2007 Free